Powered By Blogger

Minggu, 26 April 2015

Laliko Di Tanah Mandar




Oleh : Ardi yardan


”Kemandaran merupakan asset berharga yang harus dijaga sehingga kita memiliki peranan  penting untuk mengenal keturunan, budaya dan daerah kita sendiri”

Asal mula laliko
Laliko berarti topole dimosso, tetapi tidak ada yang mengatahui asal mula kapan kata laliko dugunakan pertama kali. Laliko merupakan sebuah dusun yang terletak didesa kenje. Tepatnya sekitar 2 kilometer sebelah kiri pada perbatasan kenje dan lapeo dari arah majene ke polewali.
Nenek moyang orang laliko berasal dari mosso. Pada waktu itu salah satu pappuangan mosso pindah kelaliko bersama istrinya karena pengaruh dari budaya mosso yang memberatkannya. Menurut nenek husnia yaitu salah satu keturunan laliko yang saat ini berumur 80 tahun lebih mengatakan bahwa pappuangan mosso (nenek moyang laliko) sebulum pindah kelaliko sedang mengalami kemiskinan dan ada serta budaya mosso membebani mereka pada saat itu.
Untuk melaksanakan sebuah acara sunnat dimosso mengharuskan menyembelih hewan tedong cemara (kerbau cemara). Kemungkinan adat dan budaya yang seperti ini memberatkan pappuangan mosso sehingga pindah kelaliko. Jika dilaliko, walaupun menggunakan hewan kambing dapat melaksanakan upacara sunnat tersebut.
Pappuangan mosso yang pindah kelaliko tidak membawa semua adat-adat dan budaya yang berada dimosso. Namun, laliko memiliki adat istiadat dan kebudayaan tersendiri sehingga secara perlahan mosso pun hilang dan berganti menjadi tolaliko. Tidak semua keturunan laliko menyadari bahwa nenek moyang laliko berasal dari mosso. Tetapi setiap orang yang merasa keturunan asli laliko selalu merasa bangga akan hal tersebut, entah apa alasannya.
Keturunan asli laliko disebut dengan tallo’ maririnna laliko sedangkan keturunan laliko yang menikah atau berkeluarga dengan orang yang diluar keturunan disebut sebagai mittambeng dilaliko. Tallo’ maririnna laliko merupakan keturunan asli dari pappuangan mosso asli sehingga keturunan ini juga biasa disebut sebagai mosso ressu’. Nenek-nenek laliko terdahulu selalu menjaga garis keturunan laliko dengan baik sehingga sampai saat ini apabila mencari calon istri atau suami akan selalu mencari dari keluarga laliko itu sendiri.
Banyak dari keturunan laliko menikah dengan garis keturunan laliko. Pesan nenek terdahulu sampai sekarang selalu turun temurun untuk menjaga garis keturunan ini sehingga sering terjadi siala boyang pissang dan siala boyang penda’dua. Hal ini dibuktikan  dengan nenek husnia sendiri yang  menikah dengan sepupu  satu kalinya dan bahkan orang tua saya pun seperti itu. Bapak dan Ibu saya merupakan sepupu satu kali, mereka menikah berdasarkan pada perjodohan dan inilah yang disebut sebagai siala boyang pissang.
Laliko ada 2
Laliko ada dua disebabkan oleh keturunan laliko yang menyebar dibeberapa tempat dimandar dan bahkan luar daerah mandar seperti luyo, tinambung, pambusuang, campalagian, polewali, mamuju dan lain-lain. Dari penyebaran keturunan inilah sehingga laliko dikenal memiliki 2 tempat karena adanya keturunan yang membangun sebuah desa dan memberi nama laliko pada tempat tersebut. Laliko yang sebenarnya adalah yang berada didesa kenje sedangkan laliko yang kedua adalah laliko yang berada di sebelah desa kappung buttu. Laliko kedua terbentuk karena adanya keturunan laliko yang pindah kedesa kappung buttu dan membangun sebuah kampung yang namanya sama dengan kappung laliko.
Banyaknya keturunan laliko yang menyebar diseluruh daerah ini sehingga sering dikatakan laliko lebih besar dari lapeo. Jika dilihat dari jumlah penduduk yang menetap dilaliko, jumlahnya lebih sedikit dibanding lapeo. Laliko dikatakan lebih besar dari pada lapeo karena banyaknya keturunan-keturunan laliko yang menyebar di berbagai tempat ditanah mandar. 
Ku’bur kayyang dilaiko
Sebuah situs sejarah yang berada di laliko tersebut merupakan sebuah bukti bahwa laliko memiliki hubungan dengan pitu ulunna salu dan pitu ba’bana binanga. Situs tersebut berupa makam dipuncak gunung yang terletak di sebelah kanan jalan laliko arah suruang.  Ku’bur kayyang bukan berarti bahwa makam atau kuburan tersebut sangat luas sehingga dikatakan kayyang (besar). Ini yang tidak diketahui oleh masyarakat desa lain apabila melintas dilaliko dan  melihat tulisan ku’bur kayyang tersebut.
Ku’bur kayyang berarti kuburan besar. Maksudnya ialah orang-orang yang dikubur pada kuburan tersebut merupakan orang-orang besar (tokayyang) atau keturunan bangsawan (mara’dia). Tokayyang yang di ku’bur kayyang diantaranya Mara’dia tammengundur, Pappuangan mosso, Pappuangan luyo dan Pappuagan lemo susu. Inilah yang menjadi tanda tanya besar, mengapa tokayyang-tokayyang tesebut dikubur dilaliko.
Setiap tahunnya banyak keturunan –keturunan dari tokayyang tersebut berkunjung kelaliko dan berziarah keku’bur kayyang. Pernah salah seorang keturunan pappuangan lemo susu bercerita jika beliau bermimpi didatangi nenek moyangnya dan diperintahkan untuk berziarah ke makam saudaranya. Didalam mimpi itu nenek moyangnya menyebutkan jika kuburan saudaranya tersebut berada disebuah tempat kecil digunung dekat desa lapeo.
Budaya
            Ditanah mandar sangat erat dengan nilai-nilai lokalitas yang masih dipertahankan sampai saat ini. Dilaliko ada beberapa budaya yang dilaksanakan setiap tahunnya seperti maulid nabi, ma’baca-baca ditumbu’(sumber air dilaliko), berziarah kelaut, ziarah kubur dan lain-lain.


Bilangan Real Dalam Kehidupan Manusia




Oleh Ardi Yardan

(Matematika merupakan suatu konsep kehidupan sehingga matematika tidaks bisa lepas  dalam menjalani  kehidupan ini)
Bilangan Real selalu ada disetiap materi-materi mata pelajaran matematika pada jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Namun, kata bilangan real sangat jarang di gunakan pada penyampaian materi-materi tersebut. Padahal bilangan real termasuk dasar dari materi-materi pelajaran matematika.  Bilangan real jarang diperdengarkan mungkin karena bahasanya yang terlalu tinggi dan sulit dimengerti. Barulah dijenjang perkuliahan prodi pendidikan matematika mempelajari tentang bilangan real ini dalam mata kuliah analisis real.
Bilangan Real adalah bilangan yang mencakup semua bilangan yang ada. Dalam bagan bilangan bilangan real menaungi beberapa jenis bilangan yang sering kita jumpai dalam mata pelajaran matematika. Bilangan-bilangan tersebut yakni bilangan rasional, irasional, bilangan bulat dan bilangan asli.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dipertemukan pada bilangan real, terutama bilangan bulat positif dan negatif. Dalam bilangan ini, menyimpan suatu konsep kehidupan yang tidak disadari oleh manusia. Konsep-konsep seperti inilah yang akan diungkapkan dalam tulisan ini.
Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif dan negatif. Jika bilangan bulat positif dmisalkan dengan simbol + dan bilangan bulat negatif dengan – , kemudian didefenisikan tehadap perkalian x maka :
v  + x - = -
v  -  x + = -
v  -  x - = +
v  + x + = +
Jika operasi diatas dibahas dalam kehidupan sehari-hari, maka memiliki maksud yang artinya :
+ x - = - artinya jika sesuatu yang benar dinyatakan salah maka itu salah, - x + = - artinya jika sesuatu yang salah dinyatakan benar maka itu salah, - x - = + artinya jika sesuatu yang salah dinyatakan salah maka itu benar dan  + x + = + artinya jika sesuatu yang benar dinyatakan benar maka itu benar.
Pernyataan-pernyataan diatas merupakan logika sederhana tentang pengoperasian positif dan negatif. Operasi matematika tidak serta merta ada karena konsep dari bilangan itu sendiri, akan tetapi juga memiliki makna tersendiri didalamnya. Makna tersebut dapat direlasikan dengan kehidupan manusia.
Sebagai contoh – x – = + artinya jika sesuatu yang salah dinyatakan salah maka itu benar. Pernyataan apapun didunia ini jika sesuatu yang salah disalahkan maka sesuatu itu berarti benar. Misalkan menulis dengan tangan kiri itu salah tetapi pada dasarnya pernyataan ini salah karena beberapa manusia yang sejak kecil hingga dewasa hanya dapat menulis dengan baik menggunakan tangan kiri saja, maka berarti menulis dengan tangan kiri adalah benar.
Menurut KBBI, real berarti nyata, dengan demikian bilangan real dapat diartikan sebagai bilangan yang nyata. Bilangan atau sebut saja angka adalah sesuatu yang abstrak dan tidak dapat digambarkan bentuknya secara kontekstual. Misalnya angka 2, angka dua tidak memiliki bentuk, angka 2 hanya ada dalam pikiran kita (deduktif). Jika pikiran mengasumsikan bahwa 2 dapat digambar pada papan tulis atau kertas, maka itu bukanlah 2. Akan tetapi hanya tinta spidol atau pulpen yang dilukisakan pada objek tertentu. Jadi bagaimana mendeskripsikan angka 2?
Bilangan adalah simbol atau istilah yang digunakan untuk menyatakan suatu jumlah tertentu. Matematika (bilangan) dikenal akan keabstrakannya, akan tetapi bukan berarti matematika atau bilangan tidak dapat dideskripsikan. Pada pendeskripsian ini, bukan berarti bentuk bilangan ialah yang sering kita tulis di papan tulis atau kertas. Bilangan dapat dideskripsikan apabila dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya 2 tangan, 4 roda mobil, 3 roda becak, 2 pintu jendela dan lain-lain. Bilangan yang pada awalnya abstrak dapat menjadi nyata apabila dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Matematika merupakan suatu konsep kehidupan yang tentunya tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Sama halnya dengan bilangan real, bilangan real juga merupakan suatu konsep kehidupan manusia. Sebagai contoh yakni aksioma-aksioma dalam bilangan real dapat dihubungkan dengan manusia dalam menjalani kehidupan ini. Baik itu ditinjau dari aspek prinsip-prinsip hidup, nilai dan norma, dan lain-lain.
Aksioma-aksioma bilangan real mengandung makna yang tersimpan didalamnya. Suatu misteri (rahasia) matematika yang tertuang dalam bentuk bilangan, ternyata memiliki hubungan dengan kehidupan manusia. Hubungan tersebut berupa suatu makna dan dapat menjadi suatu prinsip untuk menjalani kehidupan ini. Untuk lebih jelasnya berikut aksioma-aksioma bilangan real:
Pada sistem bilangan real R kita dapat mendefinisikan dua buah operasi, yaitu penjumlahan (+) dan perkalian (·). Untuk semua a, b, c  R, kedua operasi ini memenuhi semua sifat berikut:
v  Sifat Komutatif a + b = b + a, a.b = b.a
v  Sifat Asosiatif (a + b) + c = a + (b + c), (a.b).c = a.(b.c)
v  Sifat Distributif a.(b + c) = a.b + a.c dan (b + c).a = b.a + c.a
v  Identitas Penjumlahan Terdapat 0  R sehingga 0 + a = a.
v  Identitas Perkalian Terdapat elemen 1  R sehingga 1.a = a untuk semua a  R
v  Invers Penjumlahan Untuk setiap a  R terdapat −a  R sehingga a + (−a) = 0.
v  Invers Perkalian Untuk setiap a 0 di R terdapat satu elemen 1/a  R sehingga a x 1/a = 1  
Aksioma diatas sangat sering dijumpai pada mata pelajaran matematika SMP materi penjumlahan dan perkalian. Jika membaca sepintas maka sebuah kebingungan dan pertanyaan besar diotak kita akan bergemuruh tentang apa hubungan aksioma-aksioma tersebut dengan kehidupan manusia. jawabannya sebagai berikut:
Sifat Komutatif a + b = b +  a, a.b = b.a, Jika dimisalkan operasi positif (+) adalah perbuatan baik maka apabila a berbuat baik kepada b maka tentu b akan berbuat baik juga terhadap a. Sifat ini sangatlah penting dalam kehidupan manusia bahwa sebagai makhluk sosial  kita harus berbuat baik kepada setiap orang. Jika ingin disenangi orang lain, maka perlu pula  berbuat baik kepadanya dan orang tersebut tentu akan senang dan melakukan hal yang sama pula.
Sifat ini dapat menjadi motivasi diri bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya (makhluk social). Janganlah berbuat buruk kepada orang lain karena dapat merusak hubungan persaudaraan sesama manusia. Selain itu Perbuatan yang kita lakukan dapat menentukan perbuatan orang lain terhadap  kita. Apabila kita berbuat baik maka kita akan mendapatkan perbuatan baik pula dan begitupun sebaliknya.
Sifat Asosiatif (a + b) + c = a + (b + c), (a.b).c = a.(b.c), Asosiatif berarti pengelompokkan. Dalam kehidupan ini manusia diciptakan berbeda suku, agama, keturunan, daerah dan lain-lain. Perbedaan tersebut pada dasarnya membentuk suatu kelompok sesuai dengan jenisnya sendiri.  
Negara ini memiliki banyak suku-suku, ras dan agama. Perbedaan tersebut tidak menjadi tembok untuk berhubungan dengan orang yang berbeda dengan kita. Dalam perbedaan tersebut akan ada penengah atau pemimpin diantara kelompok-kelompok dan mampu menyatukan perbedaan menjadi satu kesatuan.
Sifat asosiatif menjadi konsep manusia untuk berhubungan dengan yang berbeda dengannya. Maksudnya (a + b) + c = a + (b + c) adalah apabila a dapat berhubungan dengan b maka tentulah b dapat berhubungan dengan c. Maknanya ialah kita dapat berhubungan dengan siapapun, menjalin tali persaudaraan dengan siapapun karena persaudaran dapat membentuk suatu kerjasama yang baik dalam bermasyarakat.
Simbol b pada sifat ini dapat diartikan sebagai konsep pemimpin yang harus memperhatikan orang-orang disamping kiri dan kanannya. Pemimpin diharuskan dapat berbaur dan melebur dengan setiap kelompok-kelompok masyarakat yang dibawahinya. Apabila b dapat menjalankan tugasnya dengan baik, tentu Negara ini akan damai, aman dan sejahtera. Tidak ada lagi permusuhan-permusuhan antar kelompok suku, agama, daerah, keturunan dan lain-lain.
Sifat Distributif a.(b + c) = a.b + a.c dan (b + c).a = b.a + c.a, sama halnya dengan sifat asosiatif, sifat distributif juga bermakna bahwa manusia dapat berhubungan dengan manusia lainnya yang berbeda dengannya.
 a.(b+c)= a.b+a.c maksudnya ialah a dapat menjalin hubungan dengan b maupun c. ini menandakan akan pentingnnya toleransi diantara manusia untuk dapat menerima manusia yang lainnya. Manusia diciptakan berbeda dan menjadi tugas manusia untuk menjadikan perbedaan tersebut menjadi kesatuan sesuai dengan sila ketiga pancasila. Apabila konsep ini dapat ditanamkan dengan baik maka outputnya merupakan kedamaian dan ketentraman dalam menjalani kehidupan ini.
Sifat disitributif mengajarkan manusia akan pentingnya pluralisme, menghargai sesama manusia dan menjalin hubungan yang baik dengan manusia yang lainnya. Sebagai makhluk sosia ,kita harus dapat berbaur dengan manusia atau orang-orang yang berbeda dengan kita. Negara ini akan hancur apabila selalu terjadi pertikaian atau peperangan didalamnya. Sehingga perlu dijalin hubungan persaudaraan sesama manusia untuk menjaga dan melindungi Negara ini. Perbedaan dapat menjadi pondasi kebersamaan untuk mengenal, memahami dan saling menjaga satu sama lain.
 Identitas Penjumlahan Terdapat 0  R sehingga 0 + a = a atau Identitas Perkalian Terdapat elemen 1  R sehingga 1.a = a untuk semua a  R, identitas penjumlahan atau perkalian ialah apabila suatu bilangan dijumlahkan atau dikalikan dengan bilangan tertentu akan menghasilkan bilangan itu sendiri, misalnya 5 + 0 = 5 dan 10 x 1 = 10. Dari contoh tersebut dapat di simpulkan bahwa Elemen Identitas adalah unsur netral.
Netral artinya tidak berpihak atau tidak ikut membantu salah satu pihak (KBBI). Negara saat ini sedang krisis kepercayaan, pernyataan ini terbukti dengan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pengadilan karena banyaknya hakim-hakim pengadilan yang tidak menanamkan sifat netral dengan baik. Banyak kasus-kasus suap dalam pengadilan atau menerima suatu materi agar berpihak kepada orang yang memberi materi tersebut. Sifat buruk ini dapat merugikan bahkan menghancurkan pihak-pihak yang didiskriminasi dalam suatu pengadilan.
Hakim atau pengadil merupakan penengah dalam menyelesaikan suatu masalah. Sehingga mereka harus benar-benar memahami dan menanamkan dalam dirinya tentang netral dengan baik. Sikap netral ini sangatlah penting dalam memecahkan suatu masalah. Tidak hanya dalam proses pengadilan tetapi dalam kehidupan bermasyarakatpun sikap ini perlu ditanamkan dengan baik. Hingga tidak ada ketimpangan-ketimpangan dalam memecahkan suatu masalah dan kehidupan bermasyarakat akan damai serta tentram.
Invers Penjumlahan Untuk setiap a  R terdapat −a  R sehingga a + (−a) = 0 atau Invers Perkalian Untuk setiap a 0 di R terdapat satu elemen 1/a  R sehingga a x 1/a = 1 , invers adalah lawan atau kebalikan dari suatu bilangan. Suatu bilangan dapat dikatakan memiliki invers dalam penjumlahan atau perkalian apabila hasilnya merupakan unsur identitas. Dalam  penjumlahan elemen identitasnya 0 (nol), sedangkan perkalian elemen identitasnya 1 (satu).
Dalam penjumlahan, misalkan a elemen R lawan dari a adalah –a, sedangkan lawan dari –a adalah -a sedemikian sehingga berlaku a + (-a) = 0 atau –a + a = 0. Sedangkan dalam perkalian misalkan a elemen R lawan dari a adalah 1/a (seper a) sedemikian sehingga berlaku a x 1/a = 1.
Tetapi contoh dibawah ini akan menjelaskan invers dalam penggunaannya pada contoh-contoh soal yang sering ditemui pada mata pelajaran matematika.  Perhatikan contoh dibawah ini:
-a, a R
-a + a = 0
-a + a + a = 0 + a  kedua ruas ditambahkan a
( -a + a ) + a  = -a sifat asosiatif
0 + a = a memiliki elemen identitas
a = a atau -a = -a

-a = -a atau a = a merupakan sebuah nilai yang berupa hasil dari  penyelesaian –a + a = 0. Dalam kehidupan ini, setiap perbuatan manusia akan memiliki balasannya diakhirat kelak. Pernyataan ini bermakna bahwa segala sesuatu yang dilakukan manusia memiliki kebalikan dari perbuatannya. Apabila melakukan perbuatan baik maka akan menhasilkan yang baik pula (pahala) dan apabila melakukan perbuatan buruk akan menghasilkan perbutan buruk pula (dosa).
 Misalkan tanda = (samadengan) dimisalkan sebagai sebuah refleksi atau cermin dari kehidupan manusia.  Maka hasil dari apa yang manusia lakukan adalah cerminan dari perbuatan perbuatan selama didunia. Dalam firman Allah surah Al-Hasr ayat 18 yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Ayat diatas menjelaskan kepada manusia bahwa hari esok (akhirat) menunggu kita. Sehingga Allah SWT memerintahkan untuk senantiasa bertakwa kepadanya dan memperhatikan perbuatan-perbuatannya dimasa sekarang. Perbuatan manusia menentukan kehidupan kita diakhirat kelak kerena kehidupan manusia adalah cermin dari keputusan yang telah dibuatnya.
Banyak bencana-bencana alam sepeti longsor, tsunami, gempa dan fenoma-fenoma lainnya yang menimpa Negara kita saat ini. Ini dapat pula berupa sebagian contoh dari keputusan yang telah diambil sebelumnya. Banyaknya pengerusakan alam oleh manusia menyebabkan bencana-bencana alam melanda. Maka dari itu kita sebagai manusia patut menjaga alam ini dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
            Sebagai kesimpulan, matematika tidak sekedar suatu pelajaran yang dipelajari dalam sekolah begitu saja. Matematika menyimpan rahasia-rahasia didalamnya sehingga sangat penting bagi manusia mempelajari matematika. Tidak sampai disitu saja, apabila matematika ini ditelaah dengan dalam ternyata menyimpan suatu pelajaran dan dapat menjadi motivasi diri dalam menjani kehidupan yang fana ini.
            Pada hakikatnya matematika bukanlah momok yang menakutkan dan menyulitkan. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan karena matematika ada disetiap seluk beluk kehidupan manusia. Segala sesuatu yang diciptakan Tuhan didunia ini tidak bisa lepas dari matematika. Mungkin hal inilah yang melandasi matematika sehingga sering disebut sebagai ibu atau ratu dari ilmu pengetahuan.


Matematika Menyenangkan

Matematika Menyenangkan
Oleh : Ardi yardan

Galileo, “matematika adalah bahasa Tuhan ketika menuliskan alam semesta”.
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang dikategorikan exacta atau ilmu
pasti. Dipelajari disetiap jenjang satuan pendidikan, mulai dari SD,SMP sampai SMA.
Matematika juga menjadi salah satu mata pelajaran pada ujian nasional setiap tahunnya.
Banyak orang beranggapan bahwa matematika merupakan suatu penemuan. Akan
tetapi dari zaman Pythagoras sampai Einsten, para ilmuan berpendapat bahwa matematika
adalah konsep kehidupan. Bumi serta isinya tidak pernah lepas dari matematika, landasan
inilah yang menjadi buah pemikiran para ilmuan bahwa matematika merupakan sebuah
konsep kehidupan.
Setiap sudut, volume, luas serta elemen-elemen yang terkandung dalam dunia ini
tidak pernah lepas dari matematika. Bahkan gundukan tanah yang memiliki bentuk abstrak
sehingga dapat dihitung volume dan luasnya mengggunakan rumus matematika. Mungkin,
hal inilah yang menyebabkan para ilmuan terdahulu berpendapat bahwa matematika
merupakan konsep kehidupan karena matematika tidak pernah lepas dari kehidupan manusia.
Pada hakikatnya, matematika juga merupakan ilmu pengetahuan yang dipenuhi
dengan angka-angka atau rumus-rumus yang bersifat abstrak. Matematika akan menjadi
ilmu yang nyata atau tidak abstrak apabila ilmu ini dituangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Di sekolah, banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika itu sulit, susah
bahkan menakutkan. Salah satu penyebabnya ialah matematika dipenuhi dengan operasioperasi
dan rumus-rumus. Sesungguhnya ketika kita mengenal matematika maka pada
hakikatnya ilmu ini mudah dan menyenangkan.
Anggapan bahwa matematika merupakan pelajaran sulit adalah proposisi yang salah.
Mungkin sebagian guru tidak mengenalkan fungsi dan tujuan dari matematika, sehingga
siswa tidak menikmati keindahan matematika.
Salah satu tugas seorang guru ialah membantu siswanya mendapat informasi, ide-ide,
keterampilan serta mampu mengemukakan pendapat. Guru berperan penting dalam
membimbing siswa agar mampu memecahkan suatu masalah seperti soal matematika.
Siswa akan terkendala dalam memahami matematika apabila guru tidak menjelaskan
materi matematika secara kontekstual. Sebagai contoh guru mengatakan “rumus mencari
luas persegi panjang adalah p x l”, pernyataan tersebut dapat menyulitkan siswa. Tetapi
apabila guru mengatakan “ rumus mencari luas persegi panjang adalah panjang suatu bidang
dikalikan dengan lebarnya”, pernyataan tersebut tentu lebih memudahkan siswa memahami
konsep mencari luas persegi panjang.
Jika matematika dimisalkan sebagai suatu pekerjaan maka untuk bekerja kita harus
memiliki keterampilan. Sebagai contoh jika kita ingin bekerja sebagai tukang kayu maka kita
harus memiliki keterampilan menggunakan palu, gergaji dan sebagainya. Sama halnya
dengan matematika, jika kita ingin bekerja maka kita membutuhkan keterampilan dalam
operasi-operasi sederhana yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Otak manusia terbagi pada dua belahan yaitu belahan kiri dan kanan. Belahan kiri
inilah yang berfungsi berfikir sistematis, logis dan mampu mengingat. Namun, sebagian
siswa tidak mampu mengoptimalkan otak kirinya. Otak kiri akan dapat dioptimalkan dengan
baik apabila kita selalu berfikir. Berfikir dapat membantu kemampuan otak dalam mengingat
dan bernalar termasuk untuk mata pelajaran matematika.
Tidak ada yang menakutkan dari matematika, karena memiliki sifat kebenaran yang
koheren. Kebenaran yang koheren adalah kebenaran yang berdasarkan pada kebenaran yang
diakui sebelumnya. Sebagai contoh 2 +2 = 4 tidak pernah berubah dari dulu sampai saat ini.
Matematika sebenarnya mudah apabila kita mampu memesrainya. Ketika kita
mampu memesrai matematika, secara tidak sadar fikiran-fikiran negatif tentang matematika
akan berubah menjadi positif. Pada saat itulah matematika menjadi menyenangkan bahkan
mengasyikkan.
Sebagai konsep kehidupan, matematika tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan
sehari-hari. Mempelajari matematika sangatlah berguna karena memudahkan manusia dalam
menjalani hidup. Dimanapun manusia akan selalu berjumpa matematika.
Berbelanja di pasarpun menggunakan matematika dan bahkan pedagang mampu
menghitung modal, laba dan kerugian yang didapatnya menggunakan ilmu ini. Dalam dunia
kerja tidak ada suatu pekerjaan yang tidak menggunakan matematika, misalnya dokter,
pengusaha, petani, peternak dan lain-lain.
Matematika sangatlah penting terhadap kehidupan manusia, terutama bagi siswa
yang masih mengenyam masa pendidikan. Mempelajari matematika dapat meningkatkan
prestasi atau hasil belajar disekolah.
Selain itu, mempelajari matematika dapat menunjang pelajaran lainnya. Banyak
pelajaran yang berhubungan dengan matematika, contoh mata pelajaran ekonomi, geografi,
fisika, kimia, boilogi dan lain-lain. Apabila siswa pintar matematika, tentu itu akan
memudahkan mereka untuk memahami pelajaran lainnya.
Matematika dapat pula menjadi suatu motivasi diri bagi siswa agar giat belajar.
Memotivasi diri tentu dapat membuat siswa lebih mudah untuk dapat memesrai
matematika. Matematika selalu mempertemukan siswa dengan masalah, Motivasi seperti
itulah yang dapat membantu siswa untuk dapat menyelesaikan dan memesrai matematika.